- Warga Ukraina menggugat Intel, AMD dan TI, menuduh chip mereka berakhir di senjata Rusia
- Gugatan tersebut mengklaim adanya “ketidaktahuan yang disengaja,” mengutip pihak ketiga dan serangan yang menewaskan warga sipil.
- Perusahaan-perusahaan tersebut membantah melakukan kesalahan, dengan mengatakan bahwa mereka menghentikan penjualan ke Rusia dan mematuhi semua pembatasan ekspor
Tiga raksasa industri perangkat keras komputer AS – Intel, AMD, dan Texas Instruments – digugat oleh “lusinan” warga Ukraina. Penggugat berpendapat bahwa perusahaan-perusahaan ini memutuskan untuk mengambil jalan lain sementara Rusia menggunakan perangkat keras mereka untuk membuat bom yang kemudian menewaskan warga sipil Ukraina.
Menurut Bloomberg, penggugat diwakili oleh firma hukum Amerika, Baker Hostetler, dan mengatakan ketiga firma tersebut menunjukkan “ketidaktahuan yang disengaja” karena Rusia dapat membeli perangkat keras dari pihak ketiga yang menjual produk mereka kepada ketiga perusahaan tersebut.
Di antara pihak ketiga adalah Mouser Electronics yang diduga membantu proxy Rusia mendapatkan perangkat keras tersebut. Wakil Presiden Pemasarannya, Kevin Hess, mengatakan kepada Bloomberg bahwa perusahaannya tidak ingin membahas masalah ini di media, melainkan di pengadilan.
Karyawan Google menentang perang
Bloomberg mengatakan, mengutip pengajuan yang belum dipublikasikan, bahwa penggugat merinci lima serangan antara tahun 2023 dan 2025 yang menewaskan “lusinan” orang, dan setidaknya dalam satu insiden, menggunakan drone buatan Iran yang juga memiliki komponen Intel dan AMD.
“Perusahaan-perusahaan ini tahu bahwa teknologi chip mereka sedang memasuki Rusia,” kata Watts, seorang pengacara gugatan massal veteran AS, pada konferensi pers di Washington, Rabu pagi.
Di sisi lain, Intel mengatakan kepada publikasi tersebut bahwa mereka tidak melakukan bisnis di Rusia, telah menangguhkan semua pengiriman ke negara tersebut (dan Belarusia) ketika perang pecah, dan “beroperasi dengan kepatuhan yang ketat terhadap undang-undang, pembatasan, dan peraturan ekspor di Amerika Serikat dan setiap pasar tempat kami beroperasi, dan kami menjaga agar pemasok, pelanggan, dan klien kami bertanggung jawab terhadap standar-standar ini.”
Texas Instruments dan AMD belum secara resmi mengomentari berita tersebut, namun keduanya telah mengatakan di masa lalu bahwa mereka sepenuhnya mematuhi persyaratan sanksi, dan bahwa mereka berhenti melakukan bisnis di Rusia karena pecahnya perang.
melalui Berita Siber
Antivirus terbaik untuk semua anggaran
Ikuti TechRadar di Google Berita Dan Tambahkan kami sebagai sumber daya pilihan Untuk mendapatkan berita, ulasan, dan opini pakar kami di feed Anda. Pastikan untuk mengklik tombol ikuti!
Dan tentu saja Anda juga bisa Ikuti TechRadar di TikTok Dapatkan berita, review, unboxing dalam bentuk video, dan update rutin dari kami Ada apa Juga