12 Desember (UPI) — Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan pihaknya memanggil duta besar Rusia pada hari Jumat setelah ia menuduh intelijen militer Moskow melakukan serangan siber terhadap kontrol lalu lintas udara dan berupaya melakukan campur tangan dalam pemilu.
Seorang juru bicara kementerian mengatakan kelompok peretas di balik serangan siber tahun 2024 kemungkinan besar memiliki hubungan dengan GRU, intelijen militer Rusia.
“Kami sekarang dapat dengan jelas mengaitkan serangan siber terhadap keamanan penerbangan Jerman pada Agustus 2024 dengan kolektif peretas APT28, yang juga dikenal sebagai Fancy Bear,” kata kementerian tersebut, menurut Euronews.
Kementerian tersebut juga mengatakan bahwa “dapat dinyatakan secara pasti” bahwa Rusia berupaya melakukan campur tangan dalam pemilihan umum bulan Februari dengan tujuan melemahkan institusi dan proses pemerintah.
Sebuah kelompok propaganda Rusia bernama Storm-1516 dituduh meluncurkan kampanye disinformasi yang ditargetkan untuk mempengaruhi pemilu. Kelompok tersebut diduga menyebarkan informasi yang salah tentang manipulasi surat suara kandidat Partai Hijau Robert Habeck dan Kanselir Friedrich Merz saat ini, lapor BBC.
“Oleh karena itu, Rusia secara spesifik mengancam keamanan kami,” tambah kementerian itu.
Warga Afrika Selatan memberikan penghormatan kepada Nelson Mandela
Kerumunan besar berkumpul di luar bekas rumah Nelson Mandela di Houghton, pinggiran kota Johannesburg, untuk memberikan penghormatan pada 7 Desember 2013. Mandela, mantan presiden Afrika Selatan dan ikon global gerakan anti-apartheid, meninggal pada 5 Desember pada usia 95 tahun menyusul komplikasi dari infeksi paru-paru yang berulang. Foto oleh Charlie Shoemaker/UPI | Foto lisensi