28 November (UPI) — Andriy Yermak, kepala staf Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengundurkan diri pada hari Jumat setelah penggeledahan di rumahnya sebagai bagian dari skandal korupsi besar-besaran.
Yermak telah memimpin tim perunding Ukraina dalam pembicaraan damai dengan pemerintahan Presiden Donald Trump. Dia adalah tokoh politik paling kuat di Ukraina setelah Zelensky.
Ada banyak ketidakpastian saat ini,” kata seorang pejabat Ukraina kepada Axios.
Dia dijadwalkan melakukan perjalanan ke Miami pada hari Sabtu untuk melakukan pembicaraan dengan tim Trump, namun pertemuan itu dibatalkan.
Presiden Hongaria Viktor Orban bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow pada hari Jumat, yang bertentangan dengan anggota Uni Eropa lainnya. Orban mengatakan kunjungannya bertujuan untuk memastikan pasokan energi musim dingin Rusia ke Hongaria, Slovakia, dan Serbia.
Zelensky mengumumkan pengunduran diri Yermak dan mengatakan dia akan segera menunjuk kepala staf baru.
Tidak ada tuntutan yang diajukan hingga saat ini.
“Rusia sangat ingin Ukraina melakukan kesalahan. Tidak akan ada kesalahan di pihak kami,” kata Zelensky dalam video di
Penyelidik dari Biro Anti-Korupsi Nasional Ukraina dan Kantor Kejaksaan Khusus Anti-Korupsi melakukan penggeledahan yang menargetkan Yermak pada Kamis pagi, Kyiv Post melaporkan.
Dalam pesan Telegram, Yermak mengonfirmasi penggeledahan tersebut.
“Hari ini NABU dan SAPO sebenarnya sedang melakukan tindakan prosedural di rumah saya. Tidak ada kendala bagi penyidik,” ujarnya.
Yermak mengatakan penyelidik memiliki akses penuh ke apartemennya.
“Pengacara saya ada di lokasi dan berinteraksi dengan penegak hukum. Bagi saya, saya memberikan bantuan penuh kepada mereka,” tambahnya.
Meskipun para pejabat tidak mengkonfirmasi mengapa penggeledahan itu dilakukan, jurnalis Christopher Miller dari Financial Times mengatakan sumber-sumbernya membenarkan bahwa penggeledahan itu adalah bagian dari Operasi Midas, sebuah penyelidikan terhadap korupsi skala besar di sektor energi Ukraina.
NABU pun membenarkan penelitian tersebut.
“NABU dan SAPO sedang melakukan tindakan investigasi (penggeledahan) di Kantor Presiden Ukraina. Tindakan investigasi tersebut sah dan dilakukan dalam rangka penyelidikan. Detailnya akan menyusul,” kata lembaga tersebut melalui Telegram.
Menteri Kehakiman Herman Halushchenko dan Menteri Energi Svitlana Hrynchuk mengundurkan diri pada 12 November setelah penyelidik menemukan bahwa pejabat di perusahaan energi nuklir negara Energoatom memanipulasi kontrak untuk menghasilkan suap dan mencuci sekitar $100 juta.
Pada 13 November, Zelensky memberikan sanksi kepada mantan rekan bisnisnya Timur Mindich atas perannya dalam skandal tersebut.