Presiden Donald Trump pada hari Jumat mengumumkan perjanjian kerja sama energi nuklir baru dengan Hongaria, sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, yang menandai perjanjian pertama antara kedua negara.
Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto mengatakan kesepakatan itu mencakup pembelian bahan bakar nuklir AS dan teknologi AS untuk menyimpan bahan bakar bekas di pembangkit listrik tenaga nuklir Paks yang dibangun di Rusia. “Kami akan menandatangani perjanjian besar antar pemerintah mengenai kerja sama di bidang energi nuklir dengan rekan saya Marco Rubio, Menteri Luar Negeri,” kata Szijjarto.
Langkah ini dilakukan ketika Hongaria berupaya mendiversifikasi sumber energinya sambil terus bergantung pada Rosatom Rusia, yang membangun dua reaktor baru di Paks berdasarkan kesepakatan tahun 2014 yang mengabaikan tender. Szijjarto mengatakan bahwa, untuk pertama kalinya dalam sejarah negaranya, Hongaria akan membeli bahan bakar nuklir AS selain pasokan Rusia yang ada, dengan tujuan untuk memenuhi permintaan energi dalam negeri yang terus meningkat.
Trump akan bertemu dengan Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban, sekutu lamanya, pada hari Jumat untuk melakukan pembicaraan bilateral pertama mereka sejak kembali ke Gedung Putih pada bulan Januari. Pertemuan tersebut diperkirakan akan fokus pada ketergantungan Hongaria yang besar terhadap minyak Rusia dan upaya untuk mendiversifikasi pasokan energinya.
Ini adalah berita terkini. Pembaruan untuk diikuti.