Asap mengepul dari puing-puing kecelakaan pesawat fatal di Kwale County, Kenya, yang menewaskan 11 orang di dalamnya pada Selasa pagi. Foto oleh Stringer/EPA
28 Oktober (UPI) — Sebuah pesawat kecil dengan 11 orang di dalamnya jatuh Selasa pagi dalam penerbangan di Kenya, tanpa ada yang selamat, kata pejabat Mombasa Air Safari.
Penerbangan tersebut membawa delapan penumpang asal Hongaria, dua warga Jerman dan pilot asal Kenya ketika pesawat tersebut jatuh karena alasan yang tidak diketahui setelah lepas landas dari kota pesisir Pantai Diani, kata maskapai tersebut.
Sayangnya, tidak ada yang selamat, kata Mombasa Air dalam pernyataannya.
“Hati dan doa kami menyertai semua orang yang terkena dampak peristiwa tragis ini.”
Pantai Diani terletak di selatan Mombasa, di pesisir Samudera Hindia Kenya.
Pesawat itu jatuh di lereng bukit berhutan di Kwale County, sekitar 40 km dari Pantai Diani, kata Otoritas Penerbangan Sipil Kenya dalam sebuah pernyataan.
“Lembaga pemerintah sudah berada di lokasi untuk mengetahui penyebab kecelakaan dan dampaknya,” kata KCAA.
KCAA awalnya melaporkan 12 kematian dalam kecelakaan itu, namun sejak itu merevisi angka tersebut menjadi 11 untuk mencerminkan secara akurat jumlah penumpang dan awak di dalamnya.
Pesawat Cessna 208B Grand Caravan jatuh pada pukul 08.35 waktu setempat saat dalam perjalanan menuju landasan udara di Kwichwa Tembo, dekat Cagar Alam Masai Mara, sekitar 500 mil barat laut Pantai Diani. Pihak berwenang awalnya melaporkan kecelakaan itu terjadi pada pukul 5:30 pagi.
Pesawat itu kehilangan kontak dengan menara kendali di Bandara Internasional Mombasa sepuluh menit setelah penerbangannya, kata Sekretaris Kabinet Kementerian Jalan dan Transportasi Davis Chirchir dalam sebuah pernyataan.
Pesawat tersebut, yang dilaporkan media lokal dibuat pada tahun 2007 dan dianggap dapat diandalkan, hancur akibat benturan dan kebakaran yang terjadi setelahnya, kata Chirchir.
Pilot gagal melapor kepada pengawas lalu lintas udara di Bandara Diani Beach seperti yang disyaratkan, menyebabkan penerbangan hilang sekitar 30 menit sebelum lokasi kecelakaan ditemukan, menurut pejabat Mombasa Air Safari.
Para saksi melaporkan mendengar suara tabrakan keras dan menemukan puing-puing pesawat serta sisa-sisa manusia di lokasi kecelakaan.
Cagar alam ini berbatasan dengan Taman Nasional Serengeti di Tanzania dan terkenal dengan pemandangan alam dan satwa liarnya, termasuk rusa kutub.
“Cuaca di sini saat ini tidak terlalu bagus,” kata Komisaris Kwale County Stephen Orinde kepada BBC.
“Sejak dini hari hujan turun dan banyak kabut,” ujarnya.
 
             
                                         
                                        